Sejarah adalah sebuah hal yang sangat dinamis. Musuh di masa lalu pun, kini bisa menjadi teman. Walaupun di masa lalu Jepang dan Indonesia sama-sama berbagi sejarah pahit, namun kedua negara mampu melupakan perbedaan dan masa lalu mereka sehingga kini menjadi negara sahabat yang harmonis.
Selama 60 tahun, hubungan diplomatis Jepang dan Indonesia berjalan erat. Tak hanya terlibat dalam berbagai bentuk kerja sama bilateral, namun terdapat pula pertukaran budaya, baik tradisional dan modern. Salah satu bentuk pertukaran budaya Indonesia-Jepang ini senantiasa diadakan tiap tahunnya di Jakarta, dalam acara bertajuk Ennichisai.

Sumber: CIAYO Pictures
Ennichisai merupakan festival kebudayaan Jepang yang setiap tahunnya selalu berlangsung di kawasan Blok M Square Jakarta. Di area yang biasa disebut “Little Tokyo” tersebut, jalanan sempit dan pertokoan padat dalam sekejap berubah menjadi suasana natsumatsuri, alias festival musim panas Jepang. Berbagai kios didirikan di tepi jalan, menjajakan berbagai jenis makanan dan mainan.

Sumber: CIAYO Pictures
Di tahun ini pun, Ennichisai kembali diadakan pada tanggal 30 Juni – 1 Juli 2018. Dibuka dengan penampilan beduk dan takbir, Ennichisai 2018 tak pernah kehilangan esensi festival Jepang di pagelarannya yang ke-9 ini.

Sumber: CIAYO Pictures
Atraksi utama dalam setiap Ennichisai tentu saja adalah parade omikoshi. Arak-arakan dalam berbagai ukuran ini dibawa berkeliling area pagelaran Ennichisai. Diiringi permainan yosakoi dan beduk, arak-arakan omikoshi dibawakan oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak, ibu-ibu, hingga laki-laki dewasa.

Sumber: CIAYO Pictures
Puas dengan wisata kuliner Jepang? Di Ennichisai ada tiga panggung hiburan dengan konsep yang berbeda-beda. Pengunjung yang menyukai kebudayaan tradisional Jepang dipuaskan lewat penampilan di main stage. Ada penampilan dari musisi shamisen Iwata Momonosuke, seniman kaligrafi Fukushika Taro, musisi Hiroaki Kato, wadaiko, eisa, koto, yosakoi, dan masih banyak lagi.

Sumber: CIAYO Pictures
Pecinta pop culture Jepang pun mendapatkan banyak hiburan di CLAS:H Stage. Sesuai namanya, CLAS:H Stage menjadi panggung final dari kompetisi cosplay CLAS:H 2018. Namun selain cosplay ada juga hiburan musik lain seperti kolaborasi Keisuke Ito dan Narita Rei; penampilan boyband–girlband JKT48, Shoujo Complex, Enka Joshi, Addiction, Rushx300, CoLon:, Aidorumon, Victory Queen, dan masih banyak lagi. Ada pula performance DJ dari DJ Misaki dan REDSHiFT.

Sumber: CIAYO Pictures
Last but not least, ada mini stage Chika Fest yang jadi tempat kumpul komunitas Jejepangan. Tak hanya jadi tempat untuk kopi darat sesama penggemar Jejepangan, di mini stage juga ada berbagai penampilan yang dibawakan oleh para fans. Misal saja ada kompetisi dance cover, kompetisi wotagei, karaoke, dan juga audisi band.

Sumber: CIAYO Pictures
Kembali bicara soal komunitas, ada berbagai komunitas yang berkumpul di sekitar mini stage Chika Fest. Salah satu yang menarik perhatian adalah komunitas Ita Indonesia yang memajang mobil, motor, dan sepeda kreasi anggota. Situasi sekitar panggung Chika Fest yang diadakan indoor dan full AC menambah kenyamanan.

Sumber: CIAYO Pictures
Di acara ke-9-nya, Ennichisai 2018 masih menjadi zona impian bagi para pecinta Jejepangan, atau ekspat Jepang yang rindu dengan suasana kampung halaman. Kemeriahan yang disajikan Ennichisai tak berhenti dari siang sampai malam, sehingga nuansa festival Jepang-nya benar-benar terasa. Hal ini pun membuktikan bahwa 60 tahun persahabatan Indonesia-Jepang bukan sekedar lip service belaka.
Comments